Korban Kapal Tongkang Tabrak Anjungan PAI Belum Dapat Santunan

  • Whatsapp

Kabarberitaku.com, ( Slawi )- Pasca persistiwa kapal tongkang menabrak anjungan di Pantai Alam Indah ( PAI )  Kota Tegal, Rabu (25/4/2018)  18.00  WIB dari pihak pemilik atau penanggungjawab kapal tongkang tersebut belum ada kepedulian terhadap keluarga korban.

Jumlah korban 9 orang, yang meninggal sebanyak 3 orang masing – masing, Johan (43) warga Desa Mindaka RT 03/ RW 03 Kecamatan Tarub, Kabupaten Tegal, Adi Juni Setiawan(28) warga Kalibuntu Kelurahan Pang gung, Kota Tegal dan Yuda Berlin Yunianto (28) warga jalan Kepodang no 21 Kelurahan Randu gunting Kota Tegal. .
Sedangkan korban selamat sebanyak 6 orang masing masing, Bagus (25) (ponakannya Adi korban meninggal) warga Jalan Kartini Kali buntu, Kota Tegal, Dwi Wijaya (27) warga Mejasem, Kecamatan Kramat, Kabupaten Tegal, Junaedi (35) jalan Kaligung, Kelurahan Panggung, Kota Tegal, Aji Winarto (36) jalan Kaligung, Kelurahan Panggung, Kota Tegal, Tahruji (40) (adik Johan korban meninggal) warga Desa Mindaka.

Read More

Ditangani Polresta

Ketika jurnalis mendatangi rumah salah satu korban meninggal yaitu Johan, (43) Senin ,(30/4/2018) sore di Desa Mindaka, tepatnya Dukuh Pesalakan, suasananya nampak sepi. Ditemui anak korban yaitu Haekal (16) yang saat itu sedang menyapu halaman rumah mengaku masih duduk di kelas dua SMK Muhamadiyah Kemantran. Korban punya seorang istri yaitu Sulaeni dan dua anak, sedang anaknya terkecil Hafid masih duduk di bangku sekolah SD kelas dua.

Sementara itu adik korban, Tahruji yang selamat saat terjadi musibah sewaktu ditemui Damar Post Senin sore itu juga di rumahnya menceritakan, pada saat terjadi angin kencang dan gelombang datang kapal tongkang yang jumlahnya ada tiga buah yang dalam keadaan ditambat sebelah timur anjungan wisata yang untuk memancing ikan para pengunjung, tongkang langsung bergerak dari arah timur ke barat. Rupanya kapal tongkang yang rencananya akan masuk doc king (bengkel kapal) itu lepas dari tambatan nya terus menghantam anjungan wisata yang terbuat dari balok beton kurang lebih panjang antara 40 – 60 meter hingga atapnya beranta kan.

“Waktu itu saya langsung terjatuh kedalam air namun saya masih sadar dan berusaha pegangan besi anjungan, sehingga berhasil menyelamatkan diri, untung bisa renang walaupun salah satu kaki saya mengalami sakit luar biasa saat terjadi benturan tongkang dengan anjungan, tapi yang masih jadi ingatan saya yang susah dilupakan sebelum kakak tenggelam sempat berteriak minta tolong pada saya, tapi saya tidak bisa menolong karena saya sendiri ikut jatuh tenggelam waktu itu,” ucap Tahruji mengingat musibah tersebut.
Namun diakui dari pihak perusahaan pemilik kapal baru sebatas datang, dan belum mem berikan bantuan apapun yang sifatnya kompen sasai. “Saya memang sudah laporan ke polisi untuk masalah kakak saya ini, tinggal menung gu kelanjutan penanganannya seperti apa, ” ungkap Tahruji termasuk mengingatkan soal nasib istri dan anak anak jorbab yang masih membutuhkan biaya. Tahruji sendiri mengaku sakit di salah satu kakinya akibat kena benturan benda keras sudah mulai membaik. Rencana setelah sehat dia akan berangkat lagi ke Jakarta, yakni dagang masakan soto dan sayur sof di jalan Gajah Mada Jakarta. “Biasanya berangkat ke Jakarta dengan kakak, tapi sekarang sendirian, sedangkan mancing di anjungan PAI TEGAl karena lagi ingin libur pulang kampung, ” katanya.

Sebelumnya Damar Post sempat konfirmasi dengan Kepala Dinas Pariwisata setempat ditemu Abdan Harimurti Kabid Pengelola Obyek Wisata, namun dalam penjelasannya dia mengatakan pihaknya baru akan melakukan koordinasi dengan pihak Otorita dan Kesyahbandaran Pelabuhan setempat, terutama terkait kerusakan sarana anjungan yang dibiayai APBD. Sedangkan terkait masa lah korban meninggal katanya sekarang sudah menjadi urusan pihak kepolisian. (Syamsudin/Kbk)

Related posts