KabarBeritaku.com, ( TEGAL )- Sejumlah nelayan di pantura Kota Tegal mengeluhkan soal kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) industri bagi kapal nelayan berukuran di atas 30 gross tonnage (GT). Keluhan tersebut disampaikan langsung oleh Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Jawa Tengah, Riswanto, Saat berjumpa dengan Kepala Staf Kepresidenan Jenderal TNI (Purn) Moeldoko saat bersama Tim Pertamina Patra Niaga meninjau lokasi penyaluran BBM industri di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum Nelayan (SPBUN) Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Tegalsari, Kota Tegal, Rabu ( 9/11/2022).
Riswanto mengatakan , para nelayan berharap ada semacam harga khusus dimana saat BBM industri Rp 14.000 per liter. Kemarin sempat di angka Rp 11.000 setelah Pak Moeldoko memperjuangkan. Idealnya harga solar industri untuk nelayan Rp 10.000 per liter. “Kami akan terus menyeruakan soal harga BBM untuk induri perikanan terjangkau. Entah bagaimanan Pertamina nanti formulanya.” ucap Riswanto
Sebagaimana diketahui SPBUN di PPP Tegalsari kecamatan Tegal Barat melayani pembelian solar industri jenis kapal di atas 30 GT, dan implementasi penggunaan QR code untuk pembelian BBM solar bersubsidi kapal di bawah 30 GT. Selain mengeluhkan harga BBM.
Dalam kesempatan tersebut Moeldoko datang didampingi Komisaris Pertamina Patra Niaga Juri Ardiantoro, Executive General Manager Pertamina Patra Niaga region Jawa Bagian Tengah Dwi Puja Ariestya, dan Dirjen Perikanan Tangkap KKP Muhammad Zaini Hanafi.Ketua KUD Karya Mina sekaligus Ketua HSNI Jawa Tengah Riswanto, Wakil Walikota Tegal Muhammad Jumadi bersama Forkopimda Pemerintah Kota Tegal. Menyampaikan bahwa saat ini Presiden Jokowi sangat konsen terhadap perkembangan usaha mikro kecil dan menengah di tengah situasi global yang tidak baik.
Seperti program Implementasi BBM subsidi tepat sasaran di lokasi lainnya, setiap transaksi pembelian BBM bersubsidi untuk Pertalite dan Biosolar di 3 SPBUN di kota Tegal, nelayan akan diminta menujukkan gambar kode unik atau QR code sebagai identitas pelanggan untuk memvalidasi konsumen yang berhak membeli BBM bersubsidi tersebut.
Hal tersebut sejalan dengan arahan dari Presiden Republik Indonesia Joko Widodo untuk mengevaluasi Program Prioritas Nasional Bidang Kemaritimam yang diatur pada Peraturan Presiden Nomor 83 Tahun 2019.
Executive General Manager Pertamina Patra Niaga Jawa Bagian Tengah, Dwi Puja Ariestya mengatakan, akan terus meningkatkan koordinasi dengan para pemilik SPBUN untuk memastikan pelayanan dan impelmentasi program ini berjalan dengan baik. Menurut Arie , kebutuhan BBM di Kota Tegal untuk BBM Biosolar mendominasi konsumsi terbesar di Kota Tegal yaitu 55 persen atau 12.708 KL/hari dari total rata-rata harian konsumsi di Kota Tegal 22.964 KL/hari.” Pertamina siap bekerjasama dengan para pihak untuk mendukung kelancaran penyaluran BBM untuk nelayan. Selain itu kami menghimbau kepada nelayan dengan jenis kapal di atas 30 GT dapat menggunakan BBM non subsidi atau BBM industr. Dengan kode QR kami berharap kebutuhan BBM nelayan dapat terpenuhi sehingga dapat semakin meningkat kesejahteraan nelayan,”pungkasnya. (Makmur/Kbk)