KabarBeritaku.com, ( SLAWI )- Hari Raya Idul Adha diperingati umat Islam pada tanggal 10 Dzulhijjah setiap tahunnya. Peringatan tersebut sebagai bentuk mengenang kisah teladan Nabi Ibrahim AS dan putranya, Nabi Ismail AS.
Peristiwa besar dan agung dari kerelaan Nabi Ibrahim untuk menyembelih anaknya, Nabi Ismail tentunya memiliki banyak hikmah dan pelajaran yang sangat berharga untuk dipahami dan diteladani.
Demikian dikatakan Ketua DPRD Kabupaten Tegal M. Faiq menanggapi makna Idul Adha 1445 H. Menurut Faiq makna dari Hari Raya Idul Adha atau biasa disebut lebaran kurban diantaranya mengajarkan lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT.” Melalui pelaksanaan salat dan kurban, umat muslim bisa menunjukkan ketaatan dan rasa syukur kepada Sang Pencipta,”jelasnya.
Faiq menambahkan, hikmah berikutnya yakni, Idul Adha mengajarkan tentang pengorbanan dan keikhlasan. Seperti yang ditunjukkan Nabi Ibrahim, ketika dia dengan tulus mengorbankan putranya untuk menaati perintah Allah. Dari kisah tersebut kita belajar untuk mengutamakan kepentingan orang lain di atas kepentingan pribadi. Hikmah lain dari Hari Raya Idul Adha yaitu mengajarkan kita untuk saling berbagi dengan sesama. ” Selain menjalankan tuntunan Nabi kita .
Berkurban merupakan tindakan memberikan sebagian dari harta kepada mereka yang membutuhkan. Hal tersebut mengingatkan kita untuk tidak melupakan mereka yang kurang beruntung di tengah kehidupan kita. Sedekah kepada yang membutuhkan makna pertama dari ibadah kurban adalah untuk belajar bersedekah. Harta yang disedekahkan tersebut harus dikorbankan dengan ikhlas,”jelasnya.(Adv/Makmur/KBk)
.