Tekan Angka Pengangguran, Pemkot Tegal Berikan Pendidikan dan Ketrampilan

  • Whatsapp

KabarBeritaku.com, ( Tegal )– Pemerintah Kota (Pemkot) Tegal melalui Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian Kota Tegal memberikan  pendidikan dan pelatihan ketrampilan bagi pencari kerja. Dilkat tersebut diresmikan secara langsung oleh Wali Kota Tegal, HM. Nursholeh, M.MPd, Rabu (14/3/2019) di Pendopo Ki Gede Sebayu Kota Tegal.

Sebanyak 200 orang mengikuti diklat yang dilaksanakan selama dua bulan itu. Mereka terbagi dalam 5 jenis diklat yaitu menjahit tingkat terampil, tata rias wajah dan rambut, tata rias pengantin, operator komputer, montir mobil, Satpam dan Barista yang bekerja sama dengan lembaga pelatihan kerja swasta.

Read More

Kepala Disnakerin Kota Tegal Heru Setyawan, mengatakan permasalahan tenaga kerja di Kota Tegal yakni kesempatan kerja yang terbatas, pencari kerja yang mempunyai kompetensi sesuai pangsa dunia kerja relative rendah. Kualitas SDM penduduk usia kerja yang tingkat pendidikan maksimal SD masih sangat tinggi. Data Disnakerin Kota Tegal, pada tahun 2017 terdapat 74.850 orang pendidikan SD. Mayoritas menginginkan bekerja disektor formal sebagai butuh atau karyawan sehingga wiraswasta rendah. Perlindungan dan tingkat keejahteraan dirasa masih rendah.

 

Untuk itu, kata Heru, Pemkot Tegal menerapkan kebijakan peningkatan kualitas dan produktifitas tenaga kerja melalui peningkatan produktifitas tenaga kerja supaya dapat mengisi lowongan kerja yang dipersyaratkan dengan upah yang lebih baik. Pelatihan diklat ketrampilan pencari kerja. Kegiatan link dan match dengan perusahaan melalui program magang kerja.“Karena mayoritas SDM tenaga kerja Kota Tegal terbesar lulusan SD, sehingga perlu intervensi terkait dengan pendidikan melalui program wajar 9 tahun. Sedangkan yang lulusan SMA/SMK perlu pelatihan ketrampilan berbasis kompetensi dan semangat kewirausahaan, entrepreneutship yang perlu ditingkatkan”, ucap Heru.

Wali Kota Tegal, HM. Nursholeh mengucapkan selamat kepada seluruh calon peserta yang telah berhasil lulus dalam seleksi sehingga dapat diterima sebagai peserta kegiatan pendidikan dan pelatihan ketrampilan bagi pencari kerja.

 

Nursholeh menutiurkan, pertumbuhan ekonomi di Kota Tegal terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun, pada tahun 2016 pertumbuhan ekonomi sebesar 5,44 persen dan meningkat menjadi 5,46 persen di tahun 2017. Penurunan ini juga diikuti oleh angka kemiskinan Kota Tegal menurun yaitu 8,26 pada tahun 2015 dan  8,20 pada tahun 2017.

Namun berbeda dengan tingkat pengangguran terbuka (TPT) Kota Tegal, pada tahun 2015 sebesar 8,06 meningkat menjadi 8,19 tahun 2017 dan pada tahun 2018 menurun menjadi 7,94.

Menurut Nursholeh, masalah ketenagakerjaan yang dihadapi Kota Tegal masih cukup kompleks, seperti belum seimbangnya ketersediaan lapangan kerja dengan jumlah angkatan kerja. selain itu kualitas tenaga kerja yang masih rendah serta informasi pasar kerja yang relatif masih terbatas, sehingga perlu penanganan secara komprehensif dan lintas sektoral.

Kang Nur (Sapaan Nursholeh) menambahkan, sumber daya manusia merupakan modal dasar pembangunan nasional, jumlah sumber daya manusia indonesia yang besar merupakan kekuatan yang efektif untuk mempercepat proses pembangunan.

Oleh karena itu, kata Kang Nur, kemampuan sumber daya manusia harus ditingkatkan secara sinergis melalui pendidikan formal di sekolah ataupun latihan kerja.

“Kegiatan pelatihan ketrampilan bagi pencari kerja ini diarahkan pasca mengikuti pelatihan ini peserta dapat menjadi tenaga kerja mandiri atau wirausaha baru yang nantinya diharapkan mampu menciptakan lapangan kerja bagi orang lain sehingga tidak terpancang pada pekerjaan sektor formal semata”, pungkas Kang Nur.

Sementara itu,  Wali Kota Tegal terpilih Dedi Yon Supriyono mengatakan, permasalah tenaga kerja merupakan PR bersama agar warga Kota Tegal mendapatkan pekerjaan dan penghasilan.

“Mas-mas, Mba mba, para millenial jangan hanya berfikir menjadi pekerja saja,  tetapi bisa menciptakan lapangan pekerjaan”, pesan Dedi kepada para peserta diklat.

Dedi berharap, para peserta diklat tidak hanya sebagai pencari tenaga kerja tetapi mampu menciptakan lapangan pekerjaan. “Harapannya, tidak hanya sebatas pelatihan saja. Kedepan bisa menciptakan lapangan kerja, apalagi saat ini zaman teknologi”, pungkas Dedi.(Jaylani/Adv/KBk)

Related posts