Nasib Pelaku Pariwisata Kota Tegal di Tengah Pandemi Covid-19

  • Whatsapp

KabarBeritaku.com, ( TEGAL )- Sejak bulan Maret lalu, seluruh tempat wisata di kota Tegal,ditutup. Kebijakan tersebut dilakukan menyusul adanya bencana nasional virus Corona (Covid-19).

Lalu bagaimana nasib para pelaku pariwisata lokal yang selama ini menggantungkan nasib dari sektor yang telah mengharumkan nama kota Tegal ini?.

Read More

“Ekonomi para pelaku wisata di pantai Muarareja sangat terpuruk,” kata Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Muararareja Indah, Sabtu (16/5/2020).

Menurutnya, sejak Pemerintah kota Tegal , menutup seluruh tempat wisata, para pegiat pariwisata di pantai Muarareja, Kelurahan Muarareja Kecamatan Tegal Barat, kelimpungan. Puluhan orang anggota Pokdarwis pun langsung banting setir guna memenuhi kebutuhan sehari-hari.“Para orang anggota beralih profesi sebagai nelayan, lainnya kerja serabutan,” ungkapnya.

Bukan hanya itu, sejumlah operasional yang masih harus terus dilakukan meski pantai Muarareja ditutup, juga berakibat kerugian. Bahkan hingga mencapai Rp 80 juta an/ bulan.“Kalau untuk pengurus dan anggota bantuan kita belum pernah dapat dari pemerintah, tapi untuk pedagang di kawasan Pantai sudah menerima sembako,” cetus Ranyan.

Sekretaris Pokdarwis Pantai Muarareja, M. Ilyas menambahkan, meski didera keterpurukan, hingga kini pelaku pariwisata di kota Tegal, belum tersentuh bantuan.“Kalau saya pribadi sejak menganggur karena ditutup ikut program Kartu Pra Kerja, biasa dalam sehari pendapatan Pokdarwis minimal Rp.2 juta, tapi sejak ditutup pendapatan kita min alias kita punya hutang,” cetusnya.

Kondisi tak jauh beda juga dialami pelaku wisata di kelurahan Panggung kecamatan Tegal Timur kota Tegal.“Hampir semua harus menganggur sekarang, saya sendiri berjualan ikan keliling,” kata Agung salah satu penggiat Pokdarwis Pantai Batam Sari kelurahan Panggung Kecamatan Tegal Timur kota Tegal.

Sebelumnya, pria yang akrab disapa Agung brikip adalah seorang pengurus Pokdarwis. Kemonceran sektor pariwisata kota Tegal yang dikelola Pokdarwis, diakui berbuah tingginya kunjungan wisatawan. Dan berujung pada pundi-pundi rupiah bagi para pelaku wisata dan pedagang. Namun sejak Covid-19 mewabah, semua menjadi sirna.(MM/KBk)

Related posts