KabarBeritaku.com,( SLAWI )- Anggota DPR R I ,Bachrudin Nasori berharap agar peringatan Hari Santri Nasional dapat menjadikan santri agar tidak lengah menjadi bagian bangsa Indonesia untuk menjaga kesucian hati dan akhlak, berpegang teguh pada akidah, nilai, dan ajaran Islam rahmatan lil alamin serta tradisi luhur bangsa Indonesia.
Demikian disampaikan Bachrudin Nasori saat menghadiri reflesi peringatan Hari Santri Nasional di Gedung N U Kabupaten Tegal jawa Tengah, yang dihadiri pengurus DPC PKB kabupaten Tegal, pengurus cabang Nahdatul Ulama dari tingkat kabupaten hingga kecamatan dan Jajaran Banom.
Menurut Bachrudin , sosok Abdul Muhaimin Iskandar atau Cak Imin merupakan salahsatu orang yang berperan memperjuangkan dan mendesak pemerintah agar semangat perjuangan revolusi jihad para santri pada tanggal 22 Oktober untuk ditetapkan dan diperingati sebagai Hari santri Nasional. ” Gus Muhaimin merupakan promotor soal Hari santri, tanpa beliu mungkin Hari Santri tidak ada, beliu ( red – Gus Muhaimin ) yang juga mendesak pak jokowi untuk menetapkan agar semangat rovolusi jihad santri ini menjadi Hari Santri Nasional,”kata politisi asal PKB kepada wartawan.
Bahrudin berharap , pesantren harus menjadi kekuatan ekonomi baru di Indonesia. Hal itu harus dilakukan agar pesantren mempunyai kontribusi besar memakmurkan masyarakat, para santri juga diharapkan untuk bisa menguasai informasi dan teknologi. ” Santri merupakan salah satu yang tidak bisa lepas ditengah kehidupan berbangsa dan bernegara. tidak lepas dari NU dan para kyai serta ulama. Kita junjung tinggi keberadaan santri sebagai generasi penerus berahklak dan memiliki akidah yang kuat dan sebagai pemersatu umat bangsa dan negara.
Sementara ketua dewan Suro DPC PKB kabupaten Tegal, Habib Soleh bin Tholib Al Atthas dalam sambutannya, mengatakan, para pemimpin dari PKB dan NU untuk bisa amanah mengembang tangung jawab dan bisa menjadi tauladan untuk umat.” Pemimpin baik harus selalu mengingat asal usul jangan sampai melupakan kepada yang menjadikan. Kita semua mengharapkan pemimpin yang amanah dan tidak lupa sama rakyat dan Nahdlatul ulama,”paparnya.( Jaylani Iqbal /KBk)