KabarBeritaku.com, ( TEGAL ) – Puluhan Pedagang Kali Lima Jalan Ahmad Yani yang tergabung dalam Paguyuban PKL Jalan Ahmad Yani Poci Tegal Laka-laka, menggelar aksi unjuk rasa di kawasan Jalan Ahmad Yani, Kota Tegal. Selasa ( 18/1/2022). Mereka menolak revitalisasi Jalan Ahmad Yani sekaligus menolak kebijakan penggunaan food truck di kawasan City Walk Jalan Ahmad Yani atau kawasan Malioboronya Tegal.
Para pengunjuk rasa menilai food truck harganya yang tidak terjangkau dan memberatkan pedagang kaki lima di kawasan jalan Ahmad Yani, selain itu , sebelumnya Pemkot Tegal juga berjanji akan mengembalikan PKL ke lokasi asalnya. Ketua Paguyuban PKL Jalan Ahmad Yani (Poci), Theocracy mengatakan saat sebelum dimulainya proyek, Pemkot Tegal pernah menjanjikan pedagang akan dikembalikan ke lokasi semula.”Ya sebelumnya direlokasi sementara di Jalan Setiabudi dan Jalan HOS Cokroaminoto,para pedagang kaki lima dijanjikan akan kembali ke Jalan Ahmad Yani. Namun kenyataannya ada informasi terakhir ada kebijakan penggunaan food truck untuk bisa berjualan di lokasi itu,” kata Theo disela sela aksi.
Menurut Theo , para pedagang sangat keberatan dengan kebijakan untuk membeli food truck yang harganya tidak terjangkau para PKL. Yakni mencapai ratusan juta rupiah.” Sejak dialihkan saat relokasi saja, omzet pedagang sudah turun dratis. Hal ini tentunya akan menjadi beban berat bagi pedagang jika harus membeli food truck yang harganya sampai ratusan juta. Dengan tegas kita menyatakan menolak kebijakan food truck dan berharap kita dikembalikan ke Jalan Ahmad Yani,” pungkas Theo.
Sendada dengan Theo, Ketua Aliansi Tolak Proyek Ahmad Yani, Fauzan Jamal, mengatakan,PKL Poci Tegal Laka-laka merupakan paguyuban PKL para pedagang di kawasan Jalan Ahmad Yani sejak sebelum adanya proyek revitalisasi.” Saat itu mereka adalah pedagang di Jalan Ahmad Yani, sebelum mereka direlokasi ke jalan Cokroaminoto dan Setia Budi untuk sementara menunggu proyek revitalisasi rampung. Namun saat hendak kembali berdagang di Jalan Ahmad Yani diharuskan membeli food truck seharga harga ratusan juta rupiah, tentunya sangat memberatkan para pedagang. Saya menilai ada upaya pemerintah mengusir secara halus para PKL,” tegasnya.
Ketua LSM Abang Tidar, Ery Sudjono juga mengingatkan Pemkot Tegal untuk melakukan kajian ulang terhadap proyek ambisius Jalan Ahmad Yani. Ery Sudjono, menilai proyek revitalisasi jalan ahmad Yani yang digadang- gadang akan menjadi malioboronya Tegal, merupakan proyek ambisius. ” Dari awal kami mengingatkan Pemkot Tegal, karena proyek tersebut belum selayaknya dilaksanakan, karena belum ada kajian tekhnis termasuk kajian sosial ekonomi. Apalagi faktanya proyek revitaslisasi jalan Ahmad Yani yang molor berdampak pada penurunan omzet ratusan pertokoan,”kata Ery.(Makmur/Kbk)