SDN Pedeslohor Ambruk, Diduga Ini Penyebabnya ?

  • Whatsapp

KabarBeritaku.com, ( SLAWI )- Tiga ruang kelas dari total enam ruang SDN Pedeslohor 02, Kecamatan Adiwerna, Kabupaten Tegal yang masih dalam tahap perbaikan dari dana alokasi khusus sebesar 500 juta lebih ambruk. Bagian atap yang sedang dalam tahap pemasangan genteng ambruk kebawah, bahkan tembok bagian samping dan belakang sebagai penyangga juga ambruk. Terlihat Kondisi ruang kelas yang ambruk masih berantakan, asbes, genteng, kayu, dan material lainnya berserakan.Genteng yang sebagian sudah terpasang beserta kerangkanya pun rusak dan pecah. Kepala Sekolah SDN Pedeslohor 02, Suyadi, Senin ( 12 /9/2022) mengatakan pada saat kejadian bangunan ruang kelas ambruk dalam kondisi kosong tidak pekerja sedang istirahat di halaman depan. “Kejadian Minggu ( 11/9/2022) siang, tidak ada korban jiwa, karena saat kejadian para pekerja sedang beristirahat didepan halaman sekolah. Sementara bangunan SDN Pedeslohor 02 ini sudah ada sejak tahun 1979, dan mulai dipakai untuk belajar mengajar pada tahun 1980.

Sejak dahulu, bangunan SD sudah pernah diperbaiki tapi hanya menambah ketinggian saja. Sedangkan struktur bangunannya sendiri belum pernah ada perbaikan. Menurut Suyadi dugaan penyebab ambruknya atap tiga ruang kelas ada metode pengerjaan yang kurang pas seperti genteng naik dahulu bagian bawahnya baru akan dicor. Sehingga kontruksi bangunan ruang kelas yang sudah tua tidak kuat menahan beban dari gentengterjadilah ambruk.

Read More

Sementara Kepala Bidang Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kabupaten Tegal, Satiyo, mengaku belum bisa memberikan penjelasan penyebab pasti ambruknya Gedung SD tersebut. Direktur CV Wanatirta sebagai pihak penyedia, Susanto, menyebut jika ambruknya tiga bangunan ruang kelas ini karena kurangnya perhitungan antara konstruksi bangunan lama dengan pemasangan genteng jenis morando.

Menurut Susanto, sejak perencanaan awal tidak diperhitungkan mulai struktur usia bangunan, kemudian perubahan yang sebelumnya asbes diganti genteng morando. Mampu atau tidaknya bangunan menahan beban genteng morando yang sampai 5-6 ton, inilah yang tidak diperhitungkan sejak awal. “Kalau kerugian baik dinas maupun negara belum ada kerugian, malah kami yang mengalami kerugian. Soal ruginya berapa ya masih kami rekap, tapi kisarannya sampai ratusan juta,” jelas Susanto. Terpisah,

Kabid Pembinaan Sekolah Dasar (SD) Dikbud Kabupaten Tegal, Satiyo, menambahkan pihaknya sudah mengumpulkan dan menggelar rapat dihadiri penyadia bangunan, pelaksana, pengawas, tim teknis, Dinas Dikbud, membahas mengenai solusi selanjutnya pasca ambruknya tiga ruang kelas ini. Rapat yang berlangsung sekitar satu jam lebih ini, membuahkan hasil bahwa penyebab ruang kelas ambruk karena bangunan rapuh sehingga perlu penghitungan ulang.( Jaylani Iqbal/KBk)

Related posts