Kabarberitaku.com ( TEGAL )- Dalam rangka sambut Hari Listrik Nasional ke 79 tahun, PLN mengadakan Kuliah umum berjudul “Public Lecture, Leadership Strategy Dialogue of Indonesia Energy Transition”, berlokasi di Sport Center Universitas Peradaban Brebes, Sabtu (5/10/2024).
Kuliah umum tersebut menhadirkan narasumber utama yakin , Direktur Perencanaan Korporat dan Pengembangan Bisnis PLN , Hartanto Wibowo,. Dalam kesempatan itu Hartanto , menyampaikan materi tentang pentingnya penyelamatan bumi sesuai dengan Paris agreement. Seluruh warga dunia dihimbau untuk mendukung program green energi agar suhu bumi tidak meningkat terus menerus. “Salah satu penyebab kenapa suhu bumi semakin hari semakin naik adalah polusi udara dan emisi CO2, tercatat sudah sekitar 50 Milyar ton CO2 di planet bumi dan khusus di Indonesia sendiri sekitar 1 Milyar Ton,” kata Hartanto dalam kuliah umum tersebut.
Menurutnya upaya yang bisa dilakukan untuk menekan kenaikan suhu bumi antara lain dengan menurunkan 31,9 persen emisi CO2. PLN telah berkomitmen, lanjut Hartanto, untuk mendukung program Pembangkit Hijau dengan program ARED (Accelerated Renewable Energy Development). Selanjutnya, kedepan PLN akan menghilangkan pembangkit berbahan bakar fosil dan menggantinya dengan Hydro powerplant, geothermal powerplant, Solar powerplant dan pembangkit tenaga angin. “PLN terus berkomitmen memiliki program yang tertuang dalam transformasi 2.0 salah satunya adalah pilar Net Zero Emission dimana di targetkan akan terlaksana di tahun 2060, untuk itu PLN akan secara bertahap mengganti pembangkit yang berbahan bakar fosil dengan pembangkit energi baru terbarukan,” lanjut Hartanto.
BACA JUGA : PLN Giatkan Sosialisasi Budaya Keselamatan Ketenagalistrikan Untuk Masyarakat
Program PLN mendukung program Pemerintahan baru Prabowo – Gibran tahun 2024 – 2029 yang fokus mengedepankan 3 aspek yaitu energi, pangan dan air. Diharapkan PLN sebagai ujung tombak dari transformasi energi ini bisa melaksanakan dan membantu pemerintah untuk mempercepat peralihan menuju energi hijau.
Beberapa faktor pendukung program energi hijau tidak akan lepas dari beberapa faktor pendukung utama antara lain dekarbonisasi dengan pengurangan emisi, degititalisasi dengan pemanfaatan teknologi kecerdasan buatan, desentralisasi salah satunya dengan pembangunan transmisi submarine dan deregulasi dengan pembuatan regulasi peraturan perundang-undangan yang mendukung energi hijau.
Selain mahasiswa dan dosen, kuliah umum tersebut juga dihadiri oleh Aqib Ardiansyah, alumnus Universitas Peradaban sekaligus anggota DPR RI periode 2024 – 2029.
Disela-sela kuliah umum tersebut, Hartanto Wibowo memberikan bantuan CSR kepada Universitas Peradaban berupa sarana infrastruktur sport centre agar bisa digunakan dan dikembangkan oleh para mahasiswa dan dosen. (Susilo/Kbk)