Anggota DPRD ini “Kritik” Kebijakan Jalan Ahmad Yani Satu Arah

  • Whatsapp

 

KabarBeritaku.com, (Tegal) – Pemberlakuan sistem satu arah di sepanjang Jalan Ahmad Yani Kota Tegal mendapat kritikan dari kalangan DPRD Kota Tegal.

Read More

Menurut Ketua Fraksi PKS Amirudin, dari hasil tinjauan di lokasi jalan Ahmad Yani pihak mengapresiasi kebijakan sistem satu arah yang diterapkan pemerintah kota Tegal. Namun demikian, kata Amirudin masih terdapat sejumlah catatan dalam penerapan sistem satu arah di jalan Ahmad Yani. “Saya tadi melihat langsung kondisi di lapangan. Secara umum, ini hal positif karena nantinya jika proyek revitaliasi jalan ahmad Yani itu selesai memang akan dibuat sistem satu arah. Namun ada beberapa catatan yang ingin kami sampaikan. Pertama harus adanya sosialisasi yang luas dan menyeluruh. Kedua, selama proyek itu belum selesai, harus ada petugas yang ditempatkan dibeberapa titik rawan kemacetan. Ketiga, diharapkan pengerjaan proyek ini dilakukan secara baik dan tidak mengalami keterlambatan,” kata Amiruddin di temui diruang kerjanya, Rabu (03/11/2021) .

Sementara anggota Komisi III DPRD Kota Tegal,Ahmad Satori, mengatakan, DPRD Kota Tegal memang menyetujui proyek City Walk di jalan Ahmad Yani. Namun kata Politisi asal Demokrat, menyayangkan sikap pemerintah kota Tegal yang tidak melaksanakan sejumlah saran dan pendapat dari kalangan DPRD Kota Tegal.”Kami ( DPRD -red) memang menyetujui proyek City Walk. Namun ada beberapa catatan yang kami sampaikan dan harus dilaksanakan oleh Pemkot Tegal, diantaranya harus ada studi kelayakan dan sosialisasi, Tapi Faktanya hingga sekarang,Pemkot Tegal belum melakukan sosialisasi secara maksimal terutama bagi pemilik toko di sepanjang Jalan Ahmad Yani. Sosialisasi yang dilakukan oleh Pemkot Tegal sejauh ini hanya di tingkat Kelurahan saja dan itu tidak fokus,” paparnya.

Satori menyebut DED ( Detail Engineering Design ) proyek pembangunan City Walk tidak diketahuinya. “Sampai sekarang DED nya belum ada, padahal suatu kegiatan itu DED nya harus ada terlebih dahulu, layak atau tidak kegiatan itu dilaksanakan,” terangnya.

Dia juga menyebut proyek City Walk atau “Malioboronya Tegal” kurang tepat diterapkan di jalan Ahmad Yani Kota Tegal. Menurutnya, kawasan jalan ahmad Yani jelas peruntukannya pada sektor ekonomi dan bisnis sedangkan konsep “Malioboro” di daerah asalnya di Kota Yogyakarta direncanakan sebagai wisata dan kuliner.(Susilo/Kbk)

Related posts