KabarBeritaku.com, ( TEGAL )- Hidup layak dan sehat serta tinggal di rumah yang kokoh, menjadi harapan setiap warga masyarakat. Namun harapan itu mungkin masih jauh bagi Ratno dan Sopiyana ini hanyalah angan-angan yang entah kapan bisa tercapai.Beginilah kondisi rumah keluarga Ratno dan Sopiyana. Warga kelurahan sumurpanggang kecamatan Margadana kota Tegal Jawa tengah, mereke tinggal di rumah yang jauh dari kata layak untuk ditempati dan nyaris rubuh bersama dua orang anaknya.
Dengan tinggi sekitar 1 meter kali 4 meter persegi rumah gubug yang sudah mereka tempati selama ini berdiri diatas lahan daerah aliran sungai Kemiri yang dibangun dengan kayu dan bambu dengan kondisinya sangat memprihatinkan. Dinding yang terbuat dari bilik bambu dan plastik ini terlihat sudah banyak yang rusak, sehingga untuk menghambat angin masuk, Ratno menambalnya dengan karung ataupun plastik bekas selain itu atap rumah sudah banyak yang bocor, sehingga jika hujan deras turun Ratno dan istri bersama kedua anaknya harus mencari bagian rumah yang tidak bocor untuk beristirahat atau berteduh. Bahkan jika hujan begitu lebat mereka harus mengungsi mencari tempat berteduh di tempat lain.
Tidak ada lantai keramik , tanah bantaran sungai langsung menjadi lantai rumah mereka tak ada tempat tidur yang layak, kain dan plastik juga tak layak pakai dijadikan tempat mereka untuk tidur.
Tidak hanya itu rumah yang ditinggali Ratno dan Sopiyana beserta keluargnya inipun tidak memiliki aliran listrik hanya lilin yang jadi penerangan di rumah ini pengasilan suami yang tak menentu karena bekerja sebagai pemulung membuat keluarga tersebut sering kesulitan memenuhi kebutuhan hidup.
Ratno menjelaskan jika selama ini belum pernah mendapatkan bantuan sosial dari pemerintah, seperti PKH atau BPNT dan bantuan sosial covid 19. (Dian Brayanti/KBk)