KabarBeritaku.com, (Tegal) – Pemkot Tegal bersama PT KAI melakukan sosialisasi rencana penataan kawasan stasiun sampai dengan Alun-Alun Kota Tegal di Pendopo Kantor Kecamatan Tegal Timur, Senin (17/02/2020) pagi. Pantauan KabarBeritaku.com ada sekitar ratusan tamu undangan yang terdiri dari para pedagang dan warga yang akan terkena gusuran.
Edi Kurniawan alias Edi Bongkar menyinggung PT KAI pernah melakukan wanprestasi terhadap Pemkot Tegal. “Jangan sampai dengan powernya (kekuatannya) PT Kereta Api boleh mengambil lahan pihak lain (Pemkot Tegal) akan tetapi lahan sendiri tidak mau diambil (dimanfaatkan). Jangan sampai PT KAI melakukan wanprestasi kembali,” kata Edi saat sosialisasi itu berlangsung
Menurutnya, PT KAI pernah melakukan wanprestasi dengan Pemkot Tegal sekitar tahun 2012. “Saat itu terjadi kesepakatan antara Pemkot Tegal dan PT KAI, PKL menempati lahan PJKA dan PT KAI menggunakan lahan milik Pemkot untuk tempat parkir. Namun sampai 2 tahun, izin dari pusat (PT KAI) tidak turun,” katanya. Edi Bongkar juga meminta isi MoU itu disampaikan secara terbuka dalam acara sosialisasi itu.
Terkait statemen Edi Bongkar, senior manager pengamanan Daop 4 PT KAI Kolonel Supardi memilih bungkam. Saat dikonfirmasi, dia berdalih hanya akan menyikapi persoalan secara global. “Kami orientasinya secara global, menyikapi secara umum,” katanya.
Saat ditanya apakah benar ada salah satu pasal dalam MoU Pemkot Tegal dan PT KAI yang mengatur tentang kerahasiaan isinya, Supardi membantah soal itu. “Kalau soal kerahasiaan saya rasa tidak, cuma kadang-kadang etikanya. Boleh boleh saja (dipublikasikan) tapi kan tidak semua orang harus tau kan. Yang penting MoU itu untuk kemaslahatan bersama,” lanjut Supardi.
Dia juga mengaku tidak tahu isi MoU tersebut. Menurutnya hal itu bukan kewenangan dirinya. “Yang jelas kami tidak memegang itu, kami hanya melaksanakan tugas melakukan sosialisasi ini. Kalau MoU mungkin yang pegang dari pusat.
Menanggapi tudingan Edi Bongkar soal pernah adanya wanprestasi yang dilakukan PT KAI kepada Pemkot Tegal, Supardi meyakini PT KAI tidak akan gegabah soal itu. “Saya rasa sebagai perusahaan milik negara, PT KAI tidak semena mena dan juga tidak gegabah untuk itu semua. Pasti sudah ada pertimbangan tersendiri,” pungkasnya.( Susilo/KBk)
